Jumat, 06 September 2013
Simpang 5 Gumul - Pare
SIMPANG LIMA GUMUL
Monumen
Simpang Lima
Gumul adalah salah satu ikon baru dari
objek wisata lokal yang ada di kediri. Terletak di persimpangan
arah selatan ke Wates/pesantren, Timur Ke Gurah – Utara ke pagu – arah timur
laut ke Pare – dan arah ke Barat ke Kota Kediri. Tujuan awal dibangun Simpang Lima
Gumul (SLG) adalah sebagai sentra ekonomi baru di Kabupaten Kediri. Sehingga
diharapkan roda perekonomian Kediri makin maju.
Sebagai
ikon di bangun monumen mirip L’Arch de Triomphe Paris. Orang kediri menyebut Simpang Lima
Gumul sebagai Ka'bah Kediri .
Karena kalau lewat Simpang Lima
Gumul harus muteri monumen tersebut dan
berbentuk kotak mirip ka'bah. Sangat sering orang yang lewat muter terus karena
kebablasan jalur belokannya.
Pembangunan
monumen ini diawali sejak tahun 2003. Penggagasnya adalah Bupati Kediri saat
ini, Sutrisno. Monumen ini tepatnya berada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem.
Ada yang bilang monumen ini terinspirasi dari “Jongko Jojoboyo” Raja Kediri
abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kediri.
Secara
fisik monumen Simpang Lima
Gumul ini seluas 804 meter persegi dengan
tinggi bangunannya mencapai 25 meter dan ditumpu tiga tangga setinggi 3 meter
dari lantai dasar. Angka-angka tersebut menggambarkan tanggal, bulan, tahun,
hari jadi Kabupaten Kediri, yakni 25 Maret 804 Masehi. Di ke empat sisi monumen
ada arca ganesha, lambang kabupaten kediri
Apa
isi Monumen SLG? Isinya adalah ruang-ruang untuk pertemuan di di gedung utama
dan hall auditorium di lantai atas yang beratapkan mirip kubah (dome), ruang
serba guna di “basemen”, diorama di lantai atas, minimarket yang jual souvenir
di lantai bawah. Monumen ini juga memiliki tiga akses jalan bawah tanah menuju
monumen yang terhubung ke basemen dari tempat parkir.
Candi, Goa dan Kolam Renang Surowono Pare, Jawa Timur
CANDI, GUA DAN KOLAM RENANG SUROWONO
PARE,
JAWA TIMUR
Candi Surowono terletak di Desa Canggu,
Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Pare,
terletak 28 kilometer sebelah timur laut dari Kota Kediri, atau 120 kilometer
barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri – Malang dan jalur Jombang
– Kediri serta Jombang – Blitar.
Selain candi, Surowono
juga memiliki Gua. Sayangnya, ketika ditanyaan kepada pemandu jalan Gua, mereka tidak mengetahui siapa yang
menemukan gua ini kali pertama dan kapan Gua ini ditemukan. Gua Surowono adalah
suatu tantangan tersendiri karena gua ini memiliki empat bagian. Bagian yang
pertama tingginya sekitar 170 cm sehingga untuk melaluinya masih bisa berdiri
tegap. Bagian kedua tingginya mulai berkurang, kira-kira 150 cm jadi
harus mulai jongkok untuk melaluinya. Bagian ke tiga lebih pendek lagi yaitu
sekitar 100 cm sehingga harus benar-benar sering berjongkok ketika berada di
dalam gua. Sebenarnya masih ada satu bagian lagi tapi bagian yang terakhir ini
jarang dimasuki karena jarak antara air dan atap gua sangatlah dekat serta
ketinggian gua kurang aman untuk dimasuki. Waktu yang diperlukan untuk melewati
ketiga bagian gua ini kurang lebih 10 menit.
Usai dari gua Surowono,
tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi kolam renang Surowono. Lokasinya tidak
jauh dari Gua Surowono, kurang lebih 100 meter. Ada tiga kolam korang yang
ditawarkan, 2 kolam renang kecil untuk anak-anak dan satu kolam besar untuk
dewasa. Kedalaman kolam dewasa inipun
bervariasi, semakin ke barat semakin dalam hingga sehidung orang dewasa. Untuk masuk ke kolam renang ini tidak membutuhkan banyak peraturan,
di kolam renang ini penggunaan pakaian
juga cukup bebas. Pengunjung bisa menggunakan kaos panjang dan celana panjang
sehingga akan sangat nyaman bagi pengguna kerudung.
Masjid unik Turen - Malang
MASJID UNIK DI TUREN, MALANG
Beberapa masjid di Indonesia memang banyak yang memiliki
keunikan, dari Masjid
Pintu Seribu
di Tangerang, Masjid
Seribu Tiang
di Jambi, dan yang lainnya. Nah, sekarang di Malang ada Masjid unik yang berada
di lingkungan Pesantren di Turen. Masjid ini biasa dikenal dengan Masjid
Turen atau Masjid Tiban.
Masjid ini pernah membuat heboh Malang pada tahun
2008. Pasalnya konon kabarnya masjid ini dibangun oleh tentara jin dalam waktu
semalam. Secara tiba-tiba masjid itu ada di tengah-tengah masyakarat. Kabar ini
pun menimbulkan euforia, masyarakat luar lantas berbondong-bondong pergi untuk
melihatnya saat itu, bahkan sampai sekarang masjid itu kerap dikunjungi oleh
masyarakat yang penasaran dengan keberadaan masjid tersebut.
Namun apakah benar masjid ini dibangun oleh tentara Jin?
Memang sedikit sulit untuk diterima oleh akal sehat bahwa masjid ini dibangun
tidak oleh tangan manusia mengingat di tengah-tengah arus zaman modernisasi
atau eranya teknologi seperti sekarang kita berpikir secara rasional dan menganggap
hal semacam ini hanya sebuah “hoax” belaka. Namun terkadang pula kita pun dapat
memaklumkan bahwa hal atau pendapat yang berbau irasional seperti ini terkadang
masih hidup di tengah-tengah pikiran masyrakat kita.
Nah, terlepas dari segala kehebohan itu, Masjid Turen
memiliki segala macam kekayaan arsitektur, mulai dari kaligrafi, gaya desain
bagunannya, dan yang lainnya. Tak pelak masjid ini pantas menjadi salah
satu masjid yang anda kunjungi jika berada di Malang, tepatnya di daerah Turen.
Berikut ini penjelasan mengenai masjid unik Turen:
Arsitektur
dan Fasilitas Masjid
Bangunan ini berarsitektur ala Timur Tengah dengan
hiasan-hiasan kaligrafi arab di tembok-temboknya dan setiap sudut bangunan.
Bahkan di samping pos keamanan yang berwarna orange tepat berada di pintu
masuk, di beberapa bagiannya ada tulisan kaligrafinya.
Ornamen kaligrafi-kaligrafi yang menghiasi masjid ini
sebagian besarnya dikerjakan sendiri oleh para santri dengan penuh kesabaran,
ketelitian dan keihklasan. Hal ini penting dibutuhkan untuk menghasilkan karya
kaligrafi yang indah, selain sebagai sarana untuk menambah keterampilan
tambahan bagi para santri ponpes.
Pondok Pesantren dan masjid mencapai 10 lantai, untuk yang
tingkat satu sampai tingkat empat digunakan sebagai tempat para santri
pondokan, lantai enam digunakan sebagai ruang keluarga, lantai tujuh, lima dan
delapan terdapat toko-toko kecil yang bermacam-macam makanan ringan dan
pakaian dan dikelola oleh para santri wanit. Dari satu lantai ke lantai yang
lainnya fasilitas tangga telah disediakan , begitu pula dengan lift pun walau
belum berfungsi sepenuhnya.
Di dalam ponpes juga tersedia kolam renang yang dilengkapi
oleh perahu. Perahu ini dapat dinaiki oleh wisatawan anak-anak setelah meminta
izin terlebih dahulu kepada santri yang ada di sekitar tempat itu. Tak hanya
itu di dalam kompleks ponpes juga ada berbagai jenis binatang, ruangan
aquarium, dan perpustakaan yang berisikan buku-buku tentang islam. Nah, jika
merasa letih mengelana dari satu lantai ke lantai lainnya, tinggal istirahat di
kursi istirahat yang telah disediakan. Kursi untuk istirahat itu dibuat dari
kayu jati dengan bentuknya yang unik, dan dihiasi bagian atasnya dengan
kaligrafi.
Kamis, 05 September 2013
Pulau Sempu - Malang
PULAU SEMPU - MALANG
Lupakan kenyamanan dunia modern saat memasuki
kawasan hutan konservasi yang menyembunyikan sebuah laguna nan memukau di Jawa
Timur. Kawasan terpencil yang tenar di kalangan wisatawan tersebut bernama
Pulau Sempu. Lokasinya berada di pantai selatan Kabupaten Malang dan secara
administratif masuk Desa Tambak Rejo Desa, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Pulau Sempu berada tak jauh dari Pantai Sendang
Biru. Dari Kota Malang, lokasinya sekira 80 kilometer dan dari ibu kota Jawa
Timur, Surabaya jaraknya sekira 180 kilometer. Pulau yang ditumbuhi pepohonan
tropis seluas 877 hektar ini adalah cagar alam yang di kelola oleh Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan
Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui sebagai cagar budaya sejak 1928 pada
masa pemerintahan Hindia Belanda.
Daya tarik utama pulau kecil nan cantik ini
adalah Laguna Segara Anakan yang terletak sekira 2,5 km arah selatan pulau.
Tersembunyi jauh di lingkar hutan tropis yang lebat, laguna seluas sekira 4
hektar tersebut merupakan tempat yang menawan. Pantai berpasir putih bertemu
dengan birunya air yang tenang dan terpisah dari lautan lepas sebab dikelilingi
batuan karang. Air di Laguna Segara Anakan ini tenang dan karenanya merupakan
tempat yang sempurna untuk berenang. Dengan lokasinya yang terpencil dan jalur
yang agak sulit diakses, Segara Anakan menyuguhkan suasana intim dan privat.
Perjalanan menuju Sempu adalah petualangan yang
menantang siapa saja yang ingin menjamah Laguna Segara Anakan. Petualangan
dimulai dengan menyeberangi selat dari Pantai Sendang Biru menuju ke Teluk
Semut (Ant Bay) di Pulau Sempu. Dari sini, perjalanan dilanjutkan melalui jalur
trekking selama sekira dua jam melalui hutan lebat dan melintasi jalan curam
dan terjal sebelum tiba di lokasi laguna. Meski jalur yang dilalui agak sulit
dan licin tetapi usaha menyaksikan keindahan yang ditawarkan laguna cantik yang
tersembunyi ini memang layak diperjuangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)