MASJID UNIK DI TUREN, MALANG
Beberapa masjid di Indonesia memang banyak yang memiliki
keunikan, dari Masjid
Pintu Seribu
di Tangerang, Masjid
Seribu Tiang
di Jambi, dan yang lainnya. Nah, sekarang di Malang ada Masjid unik yang berada
di lingkungan Pesantren di Turen. Masjid ini biasa dikenal dengan Masjid
Turen atau Masjid Tiban.
Masjid ini pernah membuat heboh Malang pada tahun
2008. Pasalnya konon kabarnya masjid ini dibangun oleh tentara jin dalam waktu
semalam. Secara tiba-tiba masjid itu ada di tengah-tengah masyakarat. Kabar ini
pun menimbulkan euforia, masyarakat luar lantas berbondong-bondong pergi untuk
melihatnya saat itu, bahkan sampai sekarang masjid itu kerap dikunjungi oleh
masyarakat yang penasaran dengan keberadaan masjid tersebut.
Namun apakah benar masjid ini dibangun oleh tentara Jin?
Memang sedikit sulit untuk diterima oleh akal sehat bahwa masjid ini dibangun
tidak oleh tangan manusia mengingat di tengah-tengah arus zaman modernisasi
atau eranya teknologi seperti sekarang kita berpikir secara rasional dan menganggap
hal semacam ini hanya sebuah “hoax” belaka. Namun terkadang pula kita pun dapat
memaklumkan bahwa hal atau pendapat yang berbau irasional seperti ini terkadang
masih hidup di tengah-tengah pikiran masyrakat kita.
Nah, terlepas dari segala kehebohan itu, Masjid Turen
memiliki segala macam kekayaan arsitektur, mulai dari kaligrafi, gaya desain
bagunannya, dan yang lainnya. Tak pelak masjid ini pantas menjadi salah
satu masjid yang anda kunjungi jika berada di Malang, tepatnya di daerah Turen.
Berikut ini penjelasan mengenai masjid unik Turen:
Arsitektur
dan Fasilitas Masjid
Bangunan ini berarsitektur ala Timur Tengah dengan
hiasan-hiasan kaligrafi arab di tembok-temboknya dan setiap sudut bangunan.
Bahkan di samping pos keamanan yang berwarna orange tepat berada di pintu
masuk, di beberapa bagiannya ada tulisan kaligrafinya.
Ornamen kaligrafi-kaligrafi yang menghiasi masjid ini
sebagian besarnya dikerjakan sendiri oleh para santri dengan penuh kesabaran,
ketelitian dan keihklasan. Hal ini penting dibutuhkan untuk menghasilkan karya
kaligrafi yang indah, selain sebagai sarana untuk menambah keterampilan
tambahan bagi para santri ponpes.
Pondok Pesantren dan masjid mencapai 10 lantai, untuk yang
tingkat satu sampai tingkat empat digunakan sebagai tempat para santri
pondokan, lantai enam digunakan sebagai ruang keluarga, lantai tujuh, lima dan
delapan terdapat toko-toko kecil yang bermacam-macam makanan ringan dan
pakaian dan dikelola oleh para santri wanit. Dari satu lantai ke lantai yang
lainnya fasilitas tangga telah disediakan , begitu pula dengan lift pun walau
belum berfungsi sepenuhnya.
Di dalam ponpes juga tersedia kolam renang yang dilengkapi
oleh perahu. Perahu ini dapat dinaiki oleh wisatawan anak-anak setelah meminta
izin terlebih dahulu kepada santri yang ada di sekitar tempat itu. Tak hanya
itu di dalam kompleks ponpes juga ada berbagai jenis binatang, ruangan
aquarium, dan perpustakaan yang berisikan buku-buku tentang islam. Nah, jika
merasa letih mengelana dari satu lantai ke lantai lainnya, tinggal istirahat di
kursi istirahat yang telah disediakan. Kursi untuk istirahat itu dibuat dari
kayu jati dengan bentuknya yang unik, dan dihiasi bagian atasnya dengan
kaligrafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar